3. Kompleks Candi Dieng
Kompleks candi-candi Hindu yang
dibangun pada abad ke-7 antara lain: Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Arjuna,
Candi Semar, Candi Sembadra, Candi Srikandi, Candi Setyaki, Gangsiran Aswatama,
dan Candi Dwarawati. Sisa peradaban kuno ini menjadi tujuan wisata andalan
Dataran Tinggi Dieng. Keberadaan Candi-candi Dieng menjadi saksi keluhuran
budaya masa lampau dan patut kita lestarikan.
Kemampuan ilmu arsitektur mereka
yang hidup dimasa lalu kadang di luar akal logika kita. Pada zaman yang segala
sesuatu serba terbatas mereka bisa membuat bangunan-bangunan dengan nilai seni
tinggi dimana kekuatannya tak kalah bahkan lebih kokoh dari bangunan-bangunan
yang dibuat pada zaman modern. Candi-candi di Dieng sempat hilang
ketika akibat faktor alam, wilayah dataran ini dibanjiri oleh air dan menjadi
genangan Telaga yang sangat luas.
Pada Tahun 1814, Seorang tentara Inggris yang sedang
berlibur ke daerah ini tanpa sengaja melihat sekumpulan Candi yang terendam
dalam genangan telaga, Penemuan tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh
pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Pada Tahun 1956, diadakan upaya
pengeringan Telaga tersebut yang dipimpin oleh Van Kinsbergen, yang
kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan pengambilan gambar delapan tahun
kemudian.
Di Dataran Tinggi Dieng terdapat 19 candi tetapi hanya delapan yang masih utuh berdiri. Umumnya Candi-Candi di Dieng memiliki nama sesuai dengan nama tokoh Pewayangan. Sampai hari ini belum diketahui secara pasti siapa yang memberi nama pada candi-candi tersebut.
Di Dataran Tinggi Dieng terdapat 19 candi tetapi hanya delapan yang masih utuh berdiri. Umumnya Candi-Candi di Dieng memiliki nama sesuai dengan nama tokoh Pewayangan. Sampai hari ini belum diketahui secara pasti siapa yang memberi nama pada candi-candi tersebut.
KOMPLEK CANDI ARJUNA ( PANDAWA LIMA
)
Kelompok Candi yang terletak di tengah-tengah wilayah
Dieng ini dipercaya sebagai candi tertua dibanding candi-candi yang lain. Candi
yang dibangun pada masa Dinasti Sanjaya ini konon hanyalah sebagian dari
Puing-puing Candi yang dulunya jauh lebih megah dan besar.
Komplek Candi Arjuna terdiri atas lima Candi, empat Candi berjejer menghadap ke arah barat, yaitu; Candi Sembadra, Candi Srikandi, dan Candi Puntadewa, dan satu Candi menghadap ke arah timur, yaitu Candi Semar.
Bentuk kelima candi tersebut
memiliki ciri masing-masing. Candi Arjuna memiliki dasar persegi dengan luas
sekitar 6 meter persegi, atap berbentuke kerucut. Terdapat Yoni berbentu segi
empat dengan lubang pada tengahnya. Candi Puntadewa, sembadra, dan
Srikandi yang terletak disamping Candi Arjuna berbentuk kubus dengan desain
yang berbeda satu dengan yang lain.Komplek Candi Arjuna terdiri atas lima Candi, empat Candi berjejer menghadap ke arah barat, yaitu; Candi Sembadra, Candi Srikandi, dan Candi Puntadewa, dan satu Candi menghadap ke arah timur, yaitu Candi Semar.
Candi Semar yang terletak di depan candi arjuna berukuran kurang lebih empat kali tujuh meter persegi, bentuk bangunan pendek dengan atap berupa limasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar